Jeritan hati dari siksaan rindu
Disepasang mata …
Dan selalu terbayang
Membuat sebelah hati ….
selalu mengenangmu…
Disetiap langkahku….
bayangmu s’lalu mengikuti jejakku
dalam mimpi hanya dirimu
hingga tak dapat
ku tolak rindu….
Sebuah do’a
Dalam puisi untukmu…
Keluar dari lidah yang basah
penuh dengan cinta…
Tertulis oleh tangan berat
menanggung rindu…
hati yang terbelenggu derita
kini semua t’lah lepas
dalam pelukmu..
Selasa, 27 April 2010
Terdampar di antara duri
Apa yang dirasakan hatimu saat ini
begitu sulit rasanya aku tuk mengerti
saat aku memberikan cinta
namun kau malah membalas dengan luka
itukah gambaran cinta di hatimu
begitu perih aku rasakan
kini aku terkapar di antara duri dustamu
terapung ditengah rapuhnya jiwaku
kini kutak lagi berarap
kan ada hati sebening embung
yang mampu menyejukkan hatiku
dan kebesaran jiwa yang mampu membebaskanku
dalam keterpurukan cinta
kepergiannmu...
cukuplah rasanya untuk membunuhku..
begitu sulit rasanya aku tuk mengerti
saat aku memberikan cinta
namun kau malah membalas dengan luka
itukah gambaran cinta di hatimu
begitu perih aku rasakan
kini aku terkapar di antara duri dustamu
terapung ditengah rapuhnya jiwaku
kini kutak lagi berarap
kan ada hati sebening embung
yang mampu menyejukkan hatiku
dan kebesaran jiwa yang mampu membebaskanku
dalam keterpurukan cinta
kepergiannmu...
cukuplah rasanya untuk membunuhku..
Minggu, 25 April 2010
Kepastian Di Hatiku
Kehadiranmu adalah dambaanku
Mencintaimu adalah kepastian di hatiku
Menyayangimu adalah hasrat di jiwaku
Bersamamu adalah yang terindah dalam hidupku
Memelukmu adalah impianku
Yang kini hanya patamorgana
dalam batas hayalku
begitu risaunya hati
Saat kau terlepas dalam genggamanku
Dan pergi dari pelukku yang kini menyiksaku
Telah kuberikan semampuku
segala yang engkau inginkan
sampai kini kau tak mau mengerti
mungkin hanya kematiankulah
yang akan menyadarkanmu
betapa besar cintaku padamu
dan arti cintaku yang sesungguhnya
sampai aku terkubur di bawah batu nisan
cinta itu kan tetap ada hatiku
kemudian… cinta itulah
yang akan membankitkanku kembali.
Mencintaimu adalah kepastian di hatiku
Menyayangimu adalah hasrat di jiwaku
Bersamamu adalah yang terindah dalam hidupku
Memelukmu adalah impianku
Yang kini hanya patamorgana
dalam batas hayalku
begitu risaunya hati
Saat kau terlepas dalam genggamanku
Dan pergi dari pelukku yang kini menyiksaku
Telah kuberikan semampuku
segala yang engkau inginkan
sampai kini kau tak mau mengerti
mungkin hanya kematiankulah
yang akan menyadarkanmu
betapa besar cintaku padamu
dan arti cintaku yang sesungguhnya
sampai aku terkubur di bawah batu nisan
cinta itu kan tetap ada hatiku
kemudian… cinta itulah
yang akan membankitkanku kembali.
Sabtu, 24 April 2010
Mencari Bayangan
Saat kegelapan hadir di tengah bumi yang sepi
Dan di saat hati ini gersang
Dalam pekat fikiranku
Aku mencari bayangan kedilan
Yang mengalung dalam kelamnya hidup ini
Aku rindu ketika bayangan itu hilang dan jauh berlalu
Kemudian hanyut dalam tempat terlarang
Di saat semua mata berpaling dari bayangan itu
Tak terhirau di mana dia bersimpuh
Masihkah bayangan itu kan melintas di alam fikirku
Aku mencari bayangan yang hilang
Aku menyuruh cahaya untuk menampakkan bayangan itu
Namun cahaya tak mampu menampakkannya
Kemudian aku menyuruh angin membawa bayangan itu
Angin pun juga tak mampu membawanya
Aku bertanya kepada malam
Di mana bayangan itu pergi
Malam pun terdiam dalam gelap
Kemudian aku bertanya kepada awan hitam
Di mana bayangan itu singgah
Malah dia menitikkan gerimis air mata
Segelintir do’a kulepaskan
lewat lidah yang kelu
Menatap tangis langit mekar yang retak
Jiwa meraung dalam merindu bayangan hilang
Nafasku kian menggebu
Ketika kusebut dengan menderu bayangan itu.
Dan di saat hati ini gersang
Dalam pekat fikiranku
Aku mencari bayangan kedilan
Yang mengalung dalam kelamnya hidup ini
Aku rindu ketika bayangan itu hilang dan jauh berlalu
Kemudian hanyut dalam tempat terlarang
Di saat semua mata berpaling dari bayangan itu
Tak terhirau di mana dia bersimpuh
Masihkah bayangan itu kan melintas di alam fikirku
Aku mencari bayangan yang hilang
Aku menyuruh cahaya untuk menampakkan bayangan itu
Namun cahaya tak mampu menampakkannya
Kemudian aku menyuruh angin membawa bayangan itu
Angin pun juga tak mampu membawanya
Aku bertanya kepada malam
Di mana bayangan itu pergi
Malam pun terdiam dalam gelap
Kemudian aku bertanya kepada awan hitam
Di mana bayangan itu singgah
Malah dia menitikkan gerimis air mata
Segelintir do’a kulepaskan
lewat lidah yang kelu
Menatap tangis langit mekar yang retak
Jiwa meraung dalam merindu bayangan hilang
Nafasku kian menggebu
Ketika kusebut dengan menderu bayangan itu.
SEBUAH MIMPI INDAH DI BAWAH LANGIT MANDAR
Sebuah mimpi di lereng kota tertua di tanah harapan, sebagai tempat pijakan manusia mandar, telah merasut sebuah mimpi dalam tidur panjangnya. Mimpi itu adalah sebuah mimpi yang terindah yang pernah ada di bawah langit mandar, yang kini menjadi sebuah beban moral bagi masyarakatnya. Salah satu kunci meraih kesuksesan adalah bermimpi, dan jangan pernah berharap kesuksesan akan datang memelukmu jika tak pernah bermimpi dan tak ada orang yang sukses tampa bermimpi lebih dulu.
Seperti majene merangkai sebuah mimpi sebagai pusat pendidikan di Sulawesi Barat. Tapi haruskah majene akan terus bermimpi? Ataukah itu hanya sebuah ilusi dengan sejuta kebohongan. Majene sebagai pusat pendidikan tak pernah terhenti dilantungkan para masyarakat birokrasi dan para cendekia-cendekia. Belum lagi dari seminar-seminar dan dialog-dialog yang berbauh pendidikan tak luput menjadi obyek pembicaraan. Namun sangat naif rasanya jika mengatakan belum ada gagasan atau konsep yang ril tentang majene sebagai pusat pendidikan. l
Terkait dengan para pengambil kebijakan yang belum terpatok hatinya dengan pendidikan, dan belum ada realisasi sebagai pusat pendidikan. Hal ini terbukti dengan adanya perguruan tinggi yang dinafikkan di penerimaan CPNS kemarin, dengan melantungkan alasan-alasan yang basi, sama sekali tidak logis dan tidak dapat dibuktikan secara yuridis kemudian hanya bisa berselingkuh dengan kebodohannya. Tampa mereka sadari yang mereka nafikkan adalah salah satu icon generasi masa depan saat mereka tak mampu lagi merangkai kata yang tak bermakna. Pada hal perguruan tinggi itu sudah di akreditasi dan diterima ijazahnya ld Kabupaten lain. Ada apa dengan perguruan tinggi itu?
Dalam dialog K3 kemarin “Menggagas Majene Masa Depan Yang Lebih Baik”, Salah seorang siswi yang berprestasi di kancah nasional, angkat bicara karna tak mendapatkan fasilitas yang mestinya dia dapatkan dari pemerintah daerah. Belum lagi para pengangguran beridentitas intelek yang hanya bermodalkan lembaran ijazah menjadi seorang pecandu PNS dengan tampa perhitungan, layakkah atau mampukah membawa tanggun jawab sosial dan moral itu. Ataukah karna mereka dekat dengan api maka mereka merasakan panasnya api itu? Dan keadilan itu bisa dibeli dengan lembaran uang yang dapat mebutahkan hati pada ruang sosial. Masih banyak lagi masalah pendidikan yang muncul di permukaan Majene kemudian melahirkan tetesan air mata. Ketika hal ini masih terus terulang, maka Majene sebagai pusat pendidikan akan menjadi sebuah broken dream bagi masyarakat, dengan harapan yang bercampur baur dengan kekhwatiran dan kebingungan.
Jika majene ingin menjadi pusat pendidikan harus mengedepankan keprofesionalimean, mulai dari tenaga pendidik, pengawai, DPRD sampai pada pemimpinnya (semua yang ada dalam ruang lingkup birokrasi). Dan pemerintah harus serius dalam menanggapi gagasan dialog K3 kemarin, yang bisa menjadi bahan rujukan pemerintahan daerah pada priode selanjutnya. Jika pemerintah mampu merealisasikan gagasan itu maka Majene bukan hanya menjadi pusat pendidikan namun akan menjadi kota impian dan punya daya saing di masa yang akan datang, tidak hanya dikenal sebagai kota yang penuh dengan misteri.
Seperti majene merangkai sebuah mimpi sebagai pusat pendidikan di Sulawesi Barat. Tapi haruskah majene akan terus bermimpi? Ataukah itu hanya sebuah ilusi dengan sejuta kebohongan. Majene sebagai pusat pendidikan tak pernah terhenti dilantungkan para masyarakat birokrasi dan para cendekia-cendekia. Belum lagi dari seminar-seminar dan dialog-dialog yang berbauh pendidikan tak luput menjadi obyek pembicaraan. Namun sangat naif rasanya jika mengatakan belum ada gagasan atau konsep yang ril tentang majene sebagai pusat pendidikan. l
Terkait dengan para pengambil kebijakan yang belum terpatok hatinya dengan pendidikan, dan belum ada realisasi sebagai pusat pendidikan. Hal ini terbukti dengan adanya perguruan tinggi yang dinafikkan di penerimaan CPNS kemarin, dengan melantungkan alasan-alasan yang basi, sama sekali tidak logis dan tidak dapat dibuktikan secara yuridis kemudian hanya bisa berselingkuh dengan kebodohannya. Tampa mereka sadari yang mereka nafikkan adalah salah satu icon generasi masa depan saat mereka tak mampu lagi merangkai kata yang tak bermakna. Pada hal perguruan tinggi itu sudah di akreditasi dan diterima ijazahnya ld Kabupaten lain. Ada apa dengan perguruan tinggi itu?
Dalam dialog K3 kemarin “Menggagas Majene Masa Depan Yang Lebih Baik”, Salah seorang siswi yang berprestasi di kancah nasional, angkat bicara karna tak mendapatkan fasilitas yang mestinya dia dapatkan dari pemerintah daerah. Belum lagi para pengangguran beridentitas intelek yang hanya bermodalkan lembaran ijazah menjadi seorang pecandu PNS dengan tampa perhitungan, layakkah atau mampukah membawa tanggun jawab sosial dan moral itu. Ataukah karna mereka dekat dengan api maka mereka merasakan panasnya api itu? Dan keadilan itu bisa dibeli dengan lembaran uang yang dapat mebutahkan hati pada ruang sosial. Masih banyak lagi masalah pendidikan yang muncul di permukaan Majene kemudian melahirkan tetesan air mata. Ketika hal ini masih terus terulang, maka Majene sebagai pusat pendidikan akan menjadi sebuah broken dream bagi masyarakat, dengan harapan yang bercampur baur dengan kekhwatiran dan kebingungan.
Jika majene ingin menjadi pusat pendidikan harus mengedepankan keprofesionalimean, mulai dari tenaga pendidik, pengawai, DPRD sampai pada pemimpinnya (semua yang ada dalam ruang lingkup birokrasi). Dan pemerintah harus serius dalam menanggapi gagasan dialog K3 kemarin, yang bisa menjadi bahan rujukan pemerintahan daerah pada priode selanjutnya. Jika pemerintah mampu merealisasikan gagasan itu maka Majene bukan hanya menjadi pusat pendidikan namun akan menjadi kota impian dan punya daya saing di masa yang akan datang, tidak hanya dikenal sebagai kota yang penuh dengan misteri.
Kamis, 22 April 2010
Sayap Pergerakan Yang Patah
Semilir angin getar pergerakan
mencari sepenggal bayangan keadilan
memahami cahaya kebenaran yang hilang
terhampar sejuta tanya dalam asa
yang menyita kebahagiaan rakyat
rakyat bermodalkan luka
Terendap lara dalam serpihan perih
teramat sangat inilah rasa
duka rakyat yang tak terukur
masikah kita kan tetap terdiam?
Sayap pergerakann yang patah
Harus kembali utuh
Terbang keruang sosial
Dan Membangun paradikma baru
Berbasis kenyataan
dan harus mampu mendayung
perahu pergerakan
di antara gelombang global yang pasang
yang dapat menghancurkan biduk kita
yang telah rapuh
Pergerakan tak boleh surut
Bangunlah pergerakan
dan tumbangkan para penindas
untuk menyelamatkan ekonomi rakyat
yang terbunuh oleh pasar global
Pergerakan harus menjadi kekuatan
Untuk membuka aib para penindas
Di depan hukum
bebaskan rakyat dari penjajahan
Yang selalu menghantui
Tetaplah berjuang kawan…!!!
16 maret 2010
Rabu, 21 April 2010
"Keresahan Sosial”
Kekuatan politik dan mekanisme kultural
Tak mampu membongkar
Keresahan sosial masyarakat
Dalam Ketimpangan masih begitu rapuh
Rakyat merasa tersinggkir dinegri sendiri
Mengungsi Layaknya dalam suasana perang
Bahkan peluhnya diperas
Sebagai buruh kapitalisme dunia
Kaum mustadaafin menjadi miskin
Tertindas oleh sistem hegemonik
Pemberantasan kemiskinan terlempar
Dalam ruang yang kosong
Nampaknya agama pun menjadi korban
Sebagai sebuah simbolis Kesalehan sosial
Yang bisu terhadap kemungkaran
Kini Telah hilang nilai moralitasnya
04 Maret 2010
Selasa, 20 April 2010
PLN “Di balik Kegelapan”
Ketika senja di telan kegelapan
Cahaya pun berhenti mengalir
Bintang-bintang terlihat redup
dan bulan berslimut awan
Malam pun jadi gelap
Berharap PLN menyinari malam
Malah dia bersembunyi
Di balik kegelapan
Entah mengapa
tak mau menampakkan dirinya
Gensek-gensek pun berteriak
di sepanjang malam
dan lilin-lilin kecil
jadi korban kegelapan
Cahaya pun berhenti mengalir
Bintang-bintang terlihat redup
dan bulan berslimut awan
Malam pun jadi gelap
Berharap PLN menyinari malam
Malah dia bersembunyi
Di balik kegelapan
Entah mengapa
tak mau menampakkan dirinya
Gensek-gensek pun berteriak
di sepanjang malam
dan lilin-lilin kecil
jadi korban kegelapan
Rakyat Terbias Luka
Setiap kata terbungkus cerita
Mewarnai setiap ruang hati
Dalam pekat kebimbangan
Terhempas janji-janji sejuta kebohongan
Derai canda kebahagiaan mereka
Tersapu gemuruh badai kekuasaan
Hanya Tegar yang menjawab isak mereka
Bertutur dalam ribuan kata
Terkadang mereka tertipu oleh mimpi
Mimpi terjadi perubahan
Keadilan mengahapus keserakahan
Kebenaran menyapu kezdaliman
Namun perubahan berkelana di atas fatamorgana
Memaki tarikan nafas yang pilu
Bermandikan air mata
Di sela bayu yang resah
Rasanya mereka ingin terus bermimpi
Jalan hayal pun terus berjalan
Namun kepedihan berkecamuk disanubari
Tak mampu melawan ketertindasan
Rakyat terbias luka
Gunda mereka pun kembali dalam kesenduan
Dan kelam kembali menyeruak dalam senyap
Bertahtahkan muram berbingkai pasrah
18 maret 2010
Mewarnai setiap ruang hati
Dalam pekat kebimbangan
Terhempas janji-janji sejuta kebohongan
Derai canda kebahagiaan mereka
Tersapu gemuruh badai kekuasaan
Hanya Tegar yang menjawab isak mereka
Bertutur dalam ribuan kata
Terkadang mereka tertipu oleh mimpi
Mimpi terjadi perubahan
Keadilan mengahapus keserakahan
Kebenaran menyapu kezdaliman
Namun perubahan berkelana di atas fatamorgana
Memaki tarikan nafas yang pilu
Bermandikan air mata
Di sela bayu yang resah
Rasanya mereka ingin terus bermimpi
Jalan hayal pun terus berjalan
Namun kepedihan berkecamuk disanubari
Tak mampu melawan ketertindasan
Rakyat terbias luka
Gunda mereka pun kembali dalam kesenduan
Dan kelam kembali menyeruak dalam senyap
Bertahtahkan muram berbingkai pasrah
18 maret 2010
Langganan:
Postingan (Atom)