Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara

Minggu, 20 April 2014

PESAN CINTA YANG TIDAK PERNAH TERSAMPAIKAN



Kehadiranmu telah mengusir separuh sepi dalam kesendirianku, kedekatan kita selama ini telah melahirkan perasaan lain dihatiku, aku merasa rindu ketika engkau jauh, merasa tenang ketika engkau berada di dekatku, sehingga aku memiliki harapan yang lebih dari kedekatan itu untuk menjadi sebuah ikatan yang akan membuat kita selalu bersama untuk selamanya.

Mungkin ini adalah perasaan jatuh cinta kepadamu, namun aku tak sanggup mengungkapkannya, sebab terlalu indah aku rasakan saat-saat bersamamu hingga akupun hampir melupakan semua tentang rasaku sendiri. Aku tidak tahu apa yang bisa mewakili hatiku kepadamu, agar engkau tahu tentang aku dan perasaan ini serta keberadaanmu di hatiku, yang membuat ingatanku selalu tertuju pada semua tentang dirimu.

Sepertinya harapanku akan berakhir dalam sebuah mimpi, sebab hari ini tak seperti dengan hari-hari kemarin, perubahan sikapmu membuat sepiku perlahan-lahan kembali menikam hatiku, jiwaku terasa kosong saat engkau mulai berpaling dariku. Aku mengagumimu sebagai sosok terindah dalam hidupku, yang selalu ada dalam catatan-catatan kecil di hatiku yang takkan pernah tehapus oleh keindahan yang lain walau engkau takkan pernah bisa aku miliki.

Mungkin ini adalah kesalahan terbesar dalam hidupku yang tidak pernah sanggup menyampaikan pesan-pesan cinta kepadamu, padahal semua tentangmu telah tertulis indah di relun hatiku, perasaan sesalpun tak mampu membangkitkan keberaniannku untuk kau tahu rasa yang terpendam di hati ini dan pada akhirnya engkaupun menghadirkan sosok lain dalam hidupmu, sebab aku tak sanggup melepaskan diri dari penjara kebodohan ini yang telah menanggalkan semua mimpi – mimpiku.

Akupun memiliki harapan suatu saat nanti rasa ini akan tersampaikan kepadamu, walupun di saat itu semuanya sudah tidak berarti lagi dan takkan mampu menghadirkan dirimu dalam pelukanku.

Siraj 

“Tentang Kesendirianku”



Di lembah yang penuh dengan keresahan kulangkahkan kaki ini kedalam lumpur kesendihan dan kebahagiaan kini kembali terhijab.

Ini tentang kesendiriannku…
Yang kutulis saat-saat aku mulai tersadar bahwa dirimu telah jauh dan bukan lagi milikku. Namun, aku masih melihat dirimu di dalam hatiku, dan masih saja megalungkan sebuah lirik cinta untukmu yang terdengar dari suara hati dan kerinduan yang takkan pernah sampai lagi kepadamu.

Dalam kesendirianku…
Angin adalah sahabat terbaikku, yang selalu berhembus di saat aku menghelai nafas panjang sebagai sebuah bentuk isyarat untuk merelakanmu berlalu. Walau aku tahu angin takkan pernah mampu menyinggahkan derita ini ketepian.

Dalam kesendirianku…
Aku tak mampu lagi menjabarkan perasaanku untuk menguraikannya dalam sebuah bentuk kalimat cinta. Sebab, terlalu banyak patahan-patahan hati yang terpinggirkan dan aku belum bisa menemukan semuanya untuk menyusun kembali kerangka kedamaian hidupku.

Dalam kesendirianku…
Aku hanya mampu memandangi seberkas cahaya yang mulai meredup dan merelakan matahari yang tenggelam saat kegelapan senja menyelimuti seluruh tubuhku. Malampun kembali menyapa hatiku hingga rindu yang kurasakan layaknya angin yang tak tahu kemana hendak untuk bersimpuh.

Dalam kesendirianku…
Aku tahu bahwa diri ini takkan mampu melewati jutaan ombak dan seribu kepedihan, takkan mampu menyelami samudra dan luka yang tak terhingga dalamnya. meski di setiap kepingan hatiku masih selalu terbakar oleh cinta namun, kehampaan kembali menyambut dan sunyipun selalu hadir disetiap ruang dan waktuku.

Ini tentang kesendirianku…
Yang kutulis sekedar mengurai rangkaian realitas yang telah lalu, sebab hanya pada saat itu kau adalah milikku. Namun hari ini, esok dan untuk selamanya kau bukanlah milikku dan aku akan menjadi ingatan samar dalam hidupmu.