Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara

Sabtu, 26 November 2016

Mimpi itu adalah dirimu


Sebuah awal yang terindah, di mana rasa sakit dan ketakutanku pergi dengan hadirnya dirimu, ketenangan yang pernah hilang kini kembali menyapa hari hari yang kulalui. rasa ini lebih dalam dari yang pernah kualami sebelumnya, meskipun aku hanya memiliki keinginan namun tanpa harapan seperti berada di dunia hayalan dalam kotak mimpi. aku terjatuh tanpa henti dalam penderitaan yang terindah, dalam damai aku menanti tanpa jawaban, menunggu tanpa kepastian. ini seperti mimpi buruk namun tak ada keresahan. 
Akhirnya aku menemukan cintaku meskipun aku tak mampu meraihnya. karnamu aku mengerti bagaimana mencintai yang sesungguhnya meskipun malam menelang jiwaku dalam kesunyian, sebab aku yakin sang fajar akan hadir merangkul hatiku. 
Di saat hatiku dikuasai oleh kekosongan, kesendirianku ini tak akan kusandarkan kepadamu, tak akan membebani setiap desakan nafasmu. namun, kebebasan langkahmu lebih penting dari rasaku. Karena itu, engkau tak perlu resah maupun gundah terhadapku, sebab aku bisa hidup tanpamu, aku bisa bernafas tanpamu namun aku tak bisa menyembunyikan rasa ini kepadamu. 
Di sini dalam kesendirianku aku tetap berdiri dan aku punya mimpi. 
Mimpi itu adalah dirimu.

Minggu, 20 April 2014

PESAN CINTA YANG TIDAK PERNAH TERSAMPAIKAN



Kehadiranmu telah mengusir separuh sepi dalam kesendirianku, kedekatan kita selama ini telah melahirkan perasaan lain dihatiku, aku merasa rindu ketika engkau jauh, merasa tenang ketika engkau berada di dekatku, sehingga aku memiliki harapan yang lebih dari kedekatan itu untuk menjadi sebuah ikatan yang akan membuat kita selalu bersama untuk selamanya.

Mungkin ini adalah perasaan jatuh cinta kepadamu, namun aku tak sanggup mengungkapkannya, sebab terlalu indah aku rasakan saat-saat bersamamu hingga akupun hampir melupakan semua tentang rasaku sendiri. Aku tidak tahu apa yang bisa mewakili hatiku kepadamu, agar engkau tahu tentang aku dan perasaan ini serta keberadaanmu di hatiku, yang membuat ingatanku selalu tertuju pada semua tentang dirimu.

Sepertinya harapanku akan berakhir dalam sebuah mimpi, sebab hari ini tak seperti dengan hari-hari kemarin, perubahan sikapmu membuat sepiku perlahan-lahan kembali menikam hatiku, jiwaku terasa kosong saat engkau mulai berpaling dariku. Aku mengagumimu sebagai sosok terindah dalam hidupku, yang selalu ada dalam catatan-catatan kecil di hatiku yang takkan pernah tehapus oleh keindahan yang lain walau engkau takkan pernah bisa aku miliki.

Mungkin ini adalah kesalahan terbesar dalam hidupku yang tidak pernah sanggup menyampaikan pesan-pesan cinta kepadamu, padahal semua tentangmu telah tertulis indah di relun hatiku, perasaan sesalpun tak mampu membangkitkan keberaniannku untuk kau tahu rasa yang terpendam di hati ini dan pada akhirnya engkaupun menghadirkan sosok lain dalam hidupmu, sebab aku tak sanggup melepaskan diri dari penjara kebodohan ini yang telah menanggalkan semua mimpi – mimpiku.

Akupun memiliki harapan suatu saat nanti rasa ini akan tersampaikan kepadamu, walupun di saat itu semuanya sudah tidak berarti lagi dan takkan mampu menghadirkan dirimu dalam pelukanku.

Siraj 

“Tentang Kesendirianku”



Di lembah yang penuh dengan keresahan kulangkahkan kaki ini kedalam lumpur kesendihan dan kebahagiaan kini kembali terhijab.

Ini tentang kesendiriannku…
Yang kutulis saat-saat aku mulai tersadar bahwa dirimu telah jauh dan bukan lagi milikku. Namun, aku masih melihat dirimu di dalam hatiku, dan masih saja megalungkan sebuah lirik cinta untukmu yang terdengar dari suara hati dan kerinduan yang takkan pernah sampai lagi kepadamu.

Dalam kesendirianku…
Angin adalah sahabat terbaikku, yang selalu berhembus di saat aku menghelai nafas panjang sebagai sebuah bentuk isyarat untuk merelakanmu berlalu. Walau aku tahu angin takkan pernah mampu menyinggahkan derita ini ketepian.

Dalam kesendirianku…
Aku tak mampu lagi menjabarkan perasaanku untuk menguraikannya dalam sebuah bentuk kalimat cinta. Sebab, terlalu banyak patahan-patahan hati yang terpinggirkan dan aku belum bisa menemukan semuanya untuk menyusun kembali kerangka kedamaian hidupku.

Dalam kesendirianku…
Aku hanya mampu memandangi seberkas cahaya yang mulai meredup dan merelakan matahari yang tenggelam saat kegelapan senja menyelimuti seluruh tubuhku. Malampun kembali menyapa hatiku hingga rindu yang kurasakan layaknya angin yang tak tahu kemana hendak untuk bersimpuh.

Dalam kesendirianku…
Aku tahu bahwa diri ini takkan mampu melewati jutaan ombak dan seribu kepedihan, takkan mampu menyelami samudra dan luka yang tak terhingga dalamnya. meski di setiap kepingan hatiku masih selalu terbakar oleh cinta namun, kehampaan kembali menyambut dan sunyipun selalu hadir disetiap ruang dan waktuku.

Ini tentang kesendirianku…
Yang kutulis sekedar mengurai rangkaian realitas yang telah lalu, sebab hanya pada saat itu kau adalah milikku. Namun hari ini, esok dan untuk selamanya kau bukanlah milikku dan aku akan menjadi ingatan samar dalam hidupmu. 

Kamis, 13 Juni 2013

Palluluarean Dalam Kesakitan


Hari-hari pengap kulalui
ada yang hilang dan terabaikan
di bumi mandarku ini
seertinya ada sejarah yang terpotong
ada sejarah yang terpinggirkan

Kutak lagi mendapati to sipamandar
kutah lagi mendengar to sipamalaqbi
kutak lagi melihat to sipeasirian
yang terukir dalam atma leluhur
semuanya kini saling menjatuhkan

Palluluaren dalam kesakitan
moral hanya menjadi seruan hampa
yang menciptakan sejarah buram kesesatan
sehingga kesadaran buta menatap realitas
dan lumpuh menggerakkan kaki kehidupan

aku melepas nafas panjang
hamparan cinta kemanusiaan yang universal
terkapar diantara duri kehancuran
mengubur kepribadian yang terbelah
dalam keangkuhan dan kekuasaan

identitas kemandaran telah hilang
ia hanya berada pada batas-batas utopia

Senin, 09 Juli 2012

“cinta adalah anugerah kebebasan”




Maafkan aku atas keterbatasan ini.
Sebab,  aku bukanlah pencipta dunia ini yang bisa memberikanmu apa-apa,
aku hanya tinggal sementara di bumi ini dan menemukanmu di antara lembah sepi kemudian mengantarmu kedalam hatiku.
Namun hari terus berganti, sang waktupun menampakkan kejenuhanmu terhadapku bila aku tak mampu mengusir sepi dalam hidupmu.
Jika hembusan angin malam ini adalah petanda risaunya hatimu atas keraguanmu terhadapku
maka aku akan begitu terlarang untuk tidak merelakanmu berlalu bersama kabut dan kenangan bersamaku.
Aku tidak akan pergi darimu, namun aku akan melepaskanmu
sebab Cintaku tidak akan menjarah hatimu, tapi ia adalah pembebasan untukmu agar engakau dapat memeluk bahagiamu. Hatiku memang akan sakit bila engkau pergi, tapi aku akan lebih sakit jika aku memilikimu tapi engkau tidak bahagia bersamaku.
Aku memebaskanmu karna aku menghargai rasa yang engkau miliki kepadaku.
Bagiku cinta adalah sebuah anugrah kebebasan.
Dan anugerah sedikitpun tidak akan pernah menjarah setiap kebebasan.

Bernafas Tanpamu




Terbetik dari kesadaranku, bahwa aku tak dapat menyangsikan rasa ini di hatiku, bila engkau berada di sana. Sejalan dengan keyakinanku yang menjelaskan akan keberadaanmu di hatiku, jika semuanya tidak terjadi dengan secara kebetulan, melainkan telah tertulis indah di dinding jiwaku sehingga aku semakin memahami sebuah keindahan abadi.

Cinta dan kasih ini adalah pengejewantahan dari hatiku kepadamu., kendati ini sering terabaikan olehmu. Namunpun, aku tidak akan menjadi penguasa hatimu sebab itu terlalu jauh bagiku. Namun, sekedar kau pahami makna setiap bait-bait pada naskah murni yang menjelaskan rasa yang kumiliki kemudian kualamatkan kepadamu.

Kala rindu ini kembali menguak dalam ruang sepi, kehadiran sunyipun tak dapat disangkal untuk tidak menambah kegalauan hatiku. Tak ada hujatan dan kecaman untuk menggugah kekuasaanmu di hatiku tapi ini bagiku bukanlah batasan dari kebebasannku sebab rindu ini kemudian abadi sampai senja umurku nanti.
Kini aku tak lagi mendapati keikhlasan di hatimu hingga aku terhukum dalam lamunan kesendirian yang menggemah di palung jiwaku. Rasa ini telah kusandarkan kepada langit agar tak seorangpun yang mampu menggapainya, sebab hanya dirimu yang mampu menggerakkan hatiku. Alasan inilah yang kemudian kujadikan landasan untuk tidak membawa diriku keruang hati yang lain.

Ini bukan pilihan, melainkan manifestasi dari rasa yang kumiliki, meski tidak penting bagi dirimu tapi inilah diriku yang telah engkau lepaskan di tengah arus  deras kehampaan, di mana engkau membiarkanku tehanyut dalam lautan sepi yang tak berombak. Namun, konsekuensi inilah yang mesti aku harus menerimah bila pada akhirnya harapanku harus tunduk pada sebuah kanyataan yang tak perlu lagi aku sesalkan.

Kucoba untuk kembali menegaskan, gagasan untuk bertahan dalam hubungan ini agar kita tidak terpisahkan namun keraguanmu padaku membuatnya lebih dulu menjadi sesuatu yang cepat berlalu. Penilaianmu terhadapku kemudian mengarah  pada sebuah keputusan untuk pergi dariku.

Namun di sini, aku akan mengatarkan harapanku dalam sebuah norma kebenaran  untuk melegitimasi hatiku  pada penantian yang tak ada akhirnya. Sebab, harapan itu telah terpinggirkan dalam hatimu dan terabaikan di palung jiwamu. Ini berarti aku harus merelakanmu berlalu dan menyimpan rasa ini untuk diriku sendiri, yang tak perlu lagi kau tahu kemana aku harus melabuhkannya.

Kesendirianku kini kujadikan sebagai sebuah bentuk jawaban yang jelas dari hatimu kepadaku atas kepergianmu, bahwa aku tak pernah kau indahkan selama engkau berada dalam pelukanku. Tapi ini takkan pernah aku sesalkan apa lagi jika harus melemparkan kesalahan ini kepadamu sebab, aku yang tak dapat kuhindarkan diriku dari kegelapan yang membentang di antara kita hingga cintamupun meredup dalam lamunan rindu yang tak bertepi.

Fatamorgana janji indahmu telah memisahkan sebuah jiwa dalam belahan yang tak dapat lagi kembali utuh bersama rasa cinta yang aku miliki sebab telah terhalang oleh waktu. Dominasi sepi di hatiku semakin terasa saat-saat aku berada di antara heningnya malam dan sunyi memaksaku untuk menyerah pada sebuah kehampaan yang telah mengatur alur rinduku.

Bersamamu adalah hal terindah dalam hidupku, namun perpisahan adalah yang terbaik bagi dirimu dan diriku. Bagaimana mungkin aku tetap bertahan dalam pelukanmu, jika pelukan itu resah untukku. Maka aku lebih memilih yang terbaik meski tidak menjadi yang terindah.  

Dalam nafas tanpa dirimu, sebaris doa kuucapkan lewat bibir yang penuh cinta bercampur luka namun kuikhlaskan atas bahagiamu. Aku bersyukur karna bisa mengenalmu, meski sekejab namun kenangan itu takkan pernah tergantikan oleh waktu. Dirimu satu dalam bayangan di mataku yang kubawa bersama mimpiku, kupeluk bersama angin, dan takkan kubiarkan kegelapan senja menelang bayangan itu dari tatapan mata indahku. Namun, aku harus merelakan melepaskan kenangan bersama kepergianmu.

Siraj


Sabtu, 15 Januari 2011

Aku Merelakan

Bagaimana mungkin aku mengucapkan
selamat tinggal padamu
Sementara dirimu masih ada di hatiku
Ragamu mungkin biasa jauh dariku
Tapi cinta ini takkan pernah pergi
Walau seringkali bayangmu
menghiantiku dalam sepi
Dan murka datang mencaci
dan meminta air mataku
aku merelakan meski karma menyiksaku
dalam beribu luka mendera dihatiku
namun takkan mampu mengisurmu dihatiku
kini aku hanya mampu menuliskan kemalanganku
dan hempasan-hempasan perih
yang berombak di jiwaku.


Siraj
5 Januari 2011

Minggu, 10 Oktober 2010

Biar Air Mata Ini Terus Mengalir

Kasih, kini engkau telah bahagia

Engkau telah mendapatkan kehidupan

Yang lama kau nantikan

Di masa indah itu…

Aku pun juga bahagia

Namun, disisi lain aku juga sedih

Dan kecewa pada diriku sendiri

Karna aku tak berarti dalam hidupmu

Kau pergi dengan alasan

Untuk mendapatkan kebebasan

Engakau tak salah jika pergi

Karna engkau punya hak

untuk mendapatkan apa yang engkau ingin

Kau katakan, bahwa kau senang jika melihatku

Dan bahagia jika bersamaku

Tapi semua itu berbalik dari yang terjadi

Ternyata kebahagiaanmu tak ada pada diriku

dan engakau tak menganggapku ada

Aku berharap…

engkau tak mengatakan itu lagi padaku

karna kata itu semakin membuatku

sakit dan sedih

biarlah air mata ini terus mengalir

menyadari diriku yang tak berari



01 Juni 2010

Kamis, 03 Juni 2010

Panah Durjana Kekuasaan

Panah durjana kekuasaan
Telah menusuk hati para penguasa
Nampaknya begitu kuat dan kukuh
Dan begitu sulit untuk melepasnya

Belenggu ikatan halus tapi erat
Sampai tak kuasa lagi untuk melepasnya
Menggerakkan kata nurani
Hingga tergiring dalam kebiadaban

Negeri ini yang penuh sesak
Dengan kabut-kabut ketidakadilan
Perubahan pun sekedar kabar angin
Terlintas dalam sejuta janji

Keteguhan hati telah terobohkan
Dan jatuh ketangan iblis
Hingga keserakahan dan moralitas
Tak terbedakan lagi

Mereka hanya bisa bersenda gurau
Di atas rintihan perih rakyat
Mereka hanya bisa buat bencana
Di tengah aliran kehidupan negri ini

jika kita rindu

Falsafah Mandar
yang takkan pernah terlupakan
“Pitu buttu pitu ta’ena ayu,
Sangnging anccur naola salili’u”
“tujuh gunung tujuh tangkai kayu,
semuanya hancur dilalui rinduku”
jika, kita rindu dengan keadilan
rindu dengan kebenaran
rindu dengan kebebasan
rindu dengan kedamaian
rindu dengan kesejatraan
maka semua yang menjadi penghalang
akan musnah,
karna ketika kita rindu pada sesuatu
pastinya kita akan berusaha untuk bertemu
walaupun harta, jabatan,
bahkan nyawa sekalipun
ikut menjadi korban
untuk bersua dengan sosok yang dirindukan
tapi, pernakah kita rindu dengan semua itu?
jawabannya tak ada dalam buku
dan tak ada dalam media apapun….
jawabannya ada di dalam hati
dan ada pada tindakan…
siapapun yang akan memimpin majene
saat ini sampai akhir nanti
haruslah memiliki kerinduan itu.
sebagai spirit Majene yang lebih baik
untuk selamanya…

Kamis, 27 Mei 2010

Jiwaku Telah Melebur Dalam Cintamu

Kusadari, bahwa aku yang salah

Telah melepasmu…



Kini, aku tak bisa menafikkanmu

Bahwa kaulah terindah…

Yang pernah mengisi hatiku…



Meski kini ku ada yang memiliki

Namun tak mampu…

Merubah cintaku padamu



Penyesalan kini telah hadir …

Di tengah rapuhnya hatiku…

Kebahagiaanku terpuruk dalam perih



Saat ini, aku tak bisa merasakan

Rasa cinta di saat bersamamu….

jiwaku telah melebur dalam cintamu

Sebatas Harapan

Aku tak pernah menginginkan
air matamu jatuh karna ku..
aku hanya ingin
bibirmu tersenyum
jika bersamaku...
dan ..bukan melemparkan sepi
menaburkan sunyi....
Di antara kita....
namun semua itu
hanya sebatas harapanku
Kini, biarlah rindu Yang sepi....
Menebang hatiku yang perih
Tebas dalam jiwa tersiksa
menatapmu dalam mimpi indahku...

Sendiri Dalam Sepi

Kini tak ada lagi dirimu
sunyi seras semakin menggigil
kehampaan yang kurasakan
tak lagi bertepi

Kerinduan yang tak berarti
semakin meluap dalm hati
bayang-bayang cintamu
selalu menjelma di alam fikiranku

Kini kutak lagi menanti
namun kunhanya merintih
hati resah dalm menggigil
sendiri dalm sepi

Dirundung Rindu

Ketika dirundung rindu

Wajahmu merayap dalam hatiku

dan merambat dalam anganku

Tertumpuk cinta dalam jiwaku



Kadang ku terdiam seribu bahasa

Pandanganku kosong jauh menerawan

Dan tak jarang

kumenangis dalam sepi



Dan… kini biarlah aku

Merasuk dalam jiwamu

Menungguh di telaga hatimu

Mengukir cinta di alam fikiranmu

Kasih Telah Pergi

…Dibalik luka
Kuberhenti berharap
Kesejukan embun pagi
Meredam perihku

…Tangisan hati
Kuberhenti menanti
Cahaya mengalir
Mengenai kegelapan hati

Kasih… telah pergi
Melepasku dalam sepi
Menghilang dalam sunyi
Hampa pun terdampar mati

Kasih… telah pergi
Tersimpang dalam hati
Melayang dalam rindu
Dan kenangan bersemayang di benakku

Pagi Yang Indah

Saat kuterbangun di pagi hari
kubuka jendela kamarku
Udara berhembus menawarkan kesejukan
ku menatapi indahnya dedaunan hijau
Angin mengetuk mendung
tetesan embun terus menitik
hinggap membasahi dedaunan
Pelangi membentang di udara
berbagi keindahanya
mewarnai pagiku
Mentari pun tak mau tertinggal
cahayanya hadir, membawa kecerahan
hingga, pagiku semakin indah terasa

Meninggalkan Kepedihan

Nafasku seakan terhenti
saat hatimu tak lagi inginkan aku
kau menusukkan kelam dihatiku
melepaskan diri dalam genggamanku
bergegas pergi,
saat ada dipelukku.
inginku mencari dirimu
kiranya tiada arti lagi
kau pun kini telah bahagia
meninggalkan kepedihan
dan… biarlah sedih ini terpendam
dalam rindu yang tak bertepi

Merah Putih Cinta

Engkau yang terindah
Yang pernah mengisi hatiku
Namun tak pernah
harapkan kehadiranku
engkau datang dengan cinta
dan pergi meninggalkan luka
merah putih cinta
kau persembahkan untukku
yang kini mewarnai hatiku
merah berarti luka
dan putih, tulus dan suci
itulah cinta yang kau miliki
membuatku terjatuh
kelimbah kehinaan

PENGORBANAN CINTA

Mengapa seseorang rela berkorban
demi cintanya..?
Mengapa seseorang rela menantang
maut demi mendapatkan cintanya…?
Kerelaan yang tak pernah
mengharapkan balasan
Ketika menetapkan hati
memberikan cinta
butuh sebuah pengorbanan
Karna kemestian cinta adalah pengorbanan
Ketika akal dengan segenap kecongkakannya menertawakan cinta
karna kesetiaan dan pengorbanannya
Cinta malah semakin bangga
di atas kesetiaan dan pengorbanaan
hanya api cintalah
yang mampu tuk berkorban.

Cinta Terakhir

Kepadamu tepatut hati penuh cinta
Cinta yang bersembunyi
Dibalik kegelapan
Kini kutemukan dalam cahaya

Sebuah hati menjadi lunak
Rindu yang selalu bergetar
Ketika bayangmu terlantung
Pada mimpi demi mimpi

Saat ini dan sampai akhir nanti
Cinta itu takkan pernah lari
Dalam kalbuku

Engakau cinta terakhirku
Namun takkan pernah berakhir
Walau jazatku kan terkubur dalam bumi
Cintaku tak kan pernah mati